Judi Dilegalkan….? Ke Mana Arah Pikiran Wakil Rakyat Kita….?
KETIKA, sebagian anggota DPR mewacanakan legalisasi judi—dengan alasan bahwa ini bagian dari “terobosan out of the box”—kami rakyat kecil hanya bisa mengelus dada. Wacana ini bukan hanya menyentil akal sehat, tetapi juga mencederai nurani publik yang selama ini masih memegang teguh nilai-nilai moral dan agama.
Ada dua alasan yang sering dijadikan pembelaan untuk melegalkan judi: pertama, karena dianggap telah menjadi bagian dari tradisi; kedua, karena diyakini bisa menjadi sumber pemasukan negara. Tapi benarkah dua alasan itu cukup kuat untuk membenarkan suatu kebijakan yang dapat membuka pintu kehancuran sosial?
Mari kita bicara jujur. Judi memang pernah menjadi bagian dari kebiasaan sebagian masyarakat masa lalu, tapi apakah semua yang “sudah lama ada” harus dipertahankan? Kalau begitu logikanya, apakah kita juga akan melegalkan pencurian atau praktik korupsi karena sudah mentradisi?
Mahkamah Konstitusi melalui putusan Nomor 21/PUU-VIII/2010 sudah menjawab persoalan ini dengan tegas. Bahwa meskipun judi telah lama dipraktikkan, ia tetap dinilai sebagai perbuatan yang tidak baik menurut nilai-nilai masyarakat. Dan meskipun omset perjudian besar, tidak sepatutnya negara menukar kebutuhan anggaran dengan melepas nilai moral.
Kami memahami bahwa negara memerlukan biaya besar untuk menjalankan pembangunan. Tapi sebagai rakyat, kami berharap para wakil rakyat berpikir lebih cerdas dan lebih bermoral. Carilah sumber pemasukan negara yang bersih, berkah, dan berkelanjutan—bukan yang justru menambah kerusakan di tengah masyarakat yang sudah carut-marut oleh narkoba, pinjaman online ilegal, hingga kekerasan sosial.
Membuka ruang legal bagi praktik perjudian sama saja seperti mengundang penyakit masuk ke tubuh bangsa. Alih-alih membangun, kita malah meruntuhkan sendi-sendi moral masyarakat dari dalam.
Wakil rakyat seharusnya hadir sebagai penjaga nilai, bukan pencari celah. Jika memang ingin membuat terobosan, maka carilah jalan-jalan yang memberdayakan rakyat: buka lapangan kerja, berantas mafia, perbaiki pendidikan, dan kuatkan ekonomi kerakyatan. Karena bangsa ini akan besar bukan karena legalnya judi, tapi karena kuatnya integritas. Dalam Nalar Akal Waras. |MSar|Suarakyat.com
Disclaimer: Opini ini merupakan pandangan pribadi penulis dan tidak mewakili pendapat redaksi Suarakyat.com. Tulisan ini bertujuan sebagai bentuk partisipasi publik dalam menyampaikan aspirasi secara santun dan bertanggung jawab dalam ruang demokrasi.