Prabowo dan Paradoks Indonesia: Mengembalikan Kedaulatan kepada Rakyat

Prabowo dan Paradoks Indonesia: Mengembalikan Kedaulatan kepada Rakyat

Magelang – Suarakyat.com | Ketua Lembaga Lingkungan Hidup Trans Global Green Indonesia (Trangrindo), Sriyanto Ahmad, S.Pd., mengungkapkan pandangannya terhadap buku karya Presiden ke-8 Republik Indonesia, Prabowo Subianto, yang berjudul Paradoks Indonesia dan Solusinya. Menurutnya, buku tersebut membuktikan bahwa Prabowo telah mempersiapkan visi dan strategi jauh-jauh hari sebelum duduk di kursi presiden.

Salah satu gagasan utama dalam buku tersebut adalah tekad kuat Prabowo untuk mengembalikan kedaulatan kepada rakyat, mencakup bidang hukum, ekonomi, sosial, dan budaya. Sejak resmi menjabat sebagai Presiden, Prabowo langsung melakukan langkah-langkah cepat untuk memperkuat tata kelola pemerintahan yang bersih, berwibawa, dan transparan—sebuah sistem yang ia sebut sebagai clear government.

Koperasi Merah Putih: Pilar Ekonomi Kerakyatan

Salah satu program unggulan yang langsung menyentuh kehidupan rakyat adalah pendirian Koperasi Merah Putih. Koperasi ini menjadi simbol nyata keberpihakan pemerintah kepada rakyat dan bukan kepada oligarki atau kekuatan kapitalis yang selama ini mendominasi.

Koperasi Merah Putih dirancang sebagai koperasi multi-pihak yang membuka ruang partisipasi seluas-luasnya bagi masyarakat. Prabowo ingin ekonomi nasional dikuasai oleh rakyat melalui koperasi, bukan oleh segelintir elit.

Hilirisasi dan Kemandirian Energi

Selain itu, Presiden Prabowo juga fokus pada hilirisasi sumber daya alam, terutama di sektor energi dan pertambangan. Tujuannya jelas, agar Indonesia tidak terus-menerus mengekspor bahan mentah, melainkan mengolahnya sendiri untuk menghasilkan nilai tambah yang maksimal bagi bangsa.

Langkah hilirisasi ini juga mendukung cita-cita besar menuju kemandirian energi, yang menjadi pondasi kuat bagi Indonesia sebagai negara maju dan berdaulat.

Rakyat Jadi Subjek Pembangunan

Sriyanto menegaskan bahwa melalui program-program strategis tersebut, Prabowo ingin menjadikan rakyat sebagai subjek utama pembangunan, bukan sekadar objek. “Beliau ingin meletakkan kembali kedaulatan di tangan rakyat. Pemerintahan bukan untuk elit, tapi untuk seluruh warga bangsa,” ujarnya.

Dengan pendekatan seperti itu, Prabowo tidak hanya tampil sebagai pemimpin, tetapi juga sebagai pemikir dan pelaksana visi besar kebangsaan. Indonesia di bawah kepemimpinannya diharapkan benar-benar menjadi negara yang adil, makmur, dan sepenuhnya berdaulat.|MSar|Suarakyat.com

 

 

 

Disclaimer:
Artikel ini merupakan hasil wawancara dan pendapat narasumber yang disampaikan dalam kapasitas pribadi. Suarakyat.com tidak bertanggung jawab atas isi pendapat pribadi narasumber, namun berkomitmen menyajikan informasi secara berimbang dan membuka ruang bagi tanggapan atau klarifikasi dari pihak-pihak terkait.

Exit mobile version