banner 728x250

Meski Dihadang Puluhan Relawan Jokowi, Mimbar Rakyat “Adili Jokowi – Makzulkan Gibran” di Solo Berlangsung Sukses

banner 120x600
banner 468x60

Meski Dihadang Puluhan Relawan Jokowi, Mimbar Rakyat “Adili Jokowi – Makzulkan Gibran” di Solo Berlangsung Sukses

Suarakyat.com – Solo, Acara Mimbar Rakyat bertajuk “Adili Jokowi, Makzulkan Gibran” akhirnya sukses digelar di Gedung Umat Islam Solo, Selasa (28/10). Ratusan warga Solo tampak antusias menghadiri forum tersebut, meskipun sehari sebelumnya kegiatan itu sempat dihadang oleh kelompok relawan Jokowi di Boyolali.

banner 325x300

Puluhan orang yang mengaku sebagai warga Desa Sawahan, Boyolali, melakukan pemblokiran jalan menuju lokasi acara pada hari pertama, Senin (27/10). Aksi itu membuat sejumlah undangan dan peserta tidak dapat mencapai tempat kegiatan. Ironisnya, aparat kepolisian setempat disebut tidak mampu mengamankan situasi, sehingga acara terpaksa ditunda.

Para pembicara yang hadir dalam Mimbar Rakyat tersebut di antaranya pakar telematika Roy Suryo, ahli digital forensik Rismon Sianipar, jurnalis Mikhael Sinaga, aktivis Beathor Suryadi, Rizal Fadillah, dan Ade Darmawan.

Baca juga :

Lapas Perempuan Jakarta Serahkan Anak Bawaan Warga Binaan Asal Kenya kepada Kedutaan Besar Kenya

Aliansi Aktivis se-Solo Raya mengutuk keras tindakan penghadangan tersebut, yang dinilai melanggar prinsip kebebasan berpendapat dan berekspresi. Mereka juga meminta para pembicara untuk tetap berada di Solo, sehingga acara dapat dilanjutkan di tempat yang lebih aman keesokan harinya.

Dalam konferensi pers pada Senin (27/10), jurnalis Mikhael Sinaga meluruskan kabar yang beredar di media sosial.

> “Kelompok relawan itu menyebarkan berita bohong seolah-olah mereka telah membubarkan acara Mimbar Rakyat. Padahal kami sama sekali belum bisa mencapai lokasi. Bagaimana mungkin membubarkan acara yang belum dimulai?” ujarnya.

 

Sementara itu, Roy Suryo menyoroti dugaan penyimpangan baru terkait pembangunan rumah baru mantan Presiden Jokowi di Solo.

> “Kalau mantan presiden lain mendapat anggaran sekitar Rp20 miliar, rumah Jokowi disebut sudah menelan biaya sedikitnya Rp240 miliar. Ini sangat janggal dan perlu diaudit,” tegas Roy.

Acara Mimbar Rakyat ini menjadi bentuk perlawanan moral dari sejumlah aktivis dan tokoh masyarakat terhadap praktik kekuasaan yang dinilai menyimpang dari semangat demokrasi dan keadilan sosial.

Banyak peserta yang menilai, langkah moral seperti ini penting dilakukan untuk menyuarakan kebenaran di tengah kuatnya arus pencitraan politik, terutama pasca-polemik politik dinasti dan dugaan penyalahgunaan kekuasaan menjelang Pilpres 2024.

Di media sosial, publik juga ramai menyoroti isu ijazah palsu dan berbagai skandal moral politik yang hingga kini tak kunjung tuntas, sementara rakyat semakin kehilangan kepercayaan terhadap lembaga penegak hukum. Dalam konteks itu, Mimbar Rakyat di Solo dianggap sebagai simbol kebangkitan suara rakyat untuk kembali menegakkan keadilan dan akal sehat publik.
Kontributor|Fajar|Suarakyat.com

banner 325x300

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *