banner 728x250

MBG: Tujuannya Mulia, Tapi Pelaksanaannya Perlu Ditinjau Ulang

banner 120x600
banner 468x60

MBG: Tujuannya Mulia, Tapi Pelaksanaannya Perlu Ditinjau Ulang

Suarakyat.com – Sebagai orang tua, rasa khawatir tentu ada ketika melihat pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Tulisan ini berdasarkan keluan seorang wali murid yang ada rasa kwatir atas informasi yang beredar di media sosial, ini di sampaikan bukan bentuk protes atau upaya mencari masalah, tetapi sebuah ajakan agar semua pihak mau mendengarkan dengan hati yang jernih.

banner 325x300

Tujuan utama MBG sangat mulia: memberikan gizi yang layak bagi anak-anak kurang mampu. Namun belakangan, banyak bermuncul berita yang cukup mengkhawatirkan—sekitar 2.700 anak di Jawa Tengah dikabarkan mengalami keracunan setelah mengonsumsi makanan dari program MBG. Fakta ini tentu menimbulkan banyak pertanyaan di tengah masyarakat.

Dengan informasi keracunan makanan pasti menimbulkan pro dan kontra. Ada yang membela karena niat programnya baik, dan ada pula yang mengkritik karena pelaksanaannya dinilai kurang siap. Namun mari kita sikapi hal ini dengan bijak. Penulisan artikel ini sama sekali tidak bermaksud menyudutkan pihak mana pun, melainkan mengajak untuk melihat kenyataan di lapangan secara jujur dan terbuka.

Baca juga : 

Karateka PPIM Ngruki Raih 5 Emas di Kejurwil LEMKARI Soloraya 2025

Mari kita nalar, dengan nominal Rp15.000 per anak, yang masih harus dibagi untuk sewa tempat, biaya pengelola, dan bahan makanan, sepertinya sangat sulit membayangkan bisa menghasilkan menu bergizi yang benar-benar sesuai harapan. Jika tidak ada pengawasan ketat dan perencanaan yang matang, maka wajar muncul kekhawatiran soal kualitas makanan yang disajikan.

Bahkan ada beberapa wali murid yang sempat diwawancarai mempunyai gagasan, begini “Untuk MBG lebih menyasar dan mudah pengawasannya, jika MBG di kelola langsung oleh sekolah, tapi rasanya kok sulit” Keluhnya.

Kita semua tentu ingin anak-anak Indonesia tumbuh sehat dan kuat, bukan sekadar kenyang. Karena itu, perlu evaluasi menyeluruh agar MBG benar-benar menjadi program yang menyehatkan, bukan justru menimbulkan masalah baru.

Harapan sebagian para wali murid sederhana: semoga semua pihak dapat memperbaiki pelaksanaan MBG dengan hati-hati, transparan, dan penuh tanggung jawab. Niat baik jangan sampai gagal karena pelaksanaannya terburu-buru.
Kontributor|Jiyono
Editor|MSarman

Disclaimer:
Tulisan ini merupakan opini pribadi penulis dan tidak bermaksud menyudutkan pihak mana pun. Semua data dan informasi yang disampaikan bersumber dari pemberitaan yang sudah beredar di berbagai media. Redaksi Suarakyat.com tidak bertanggung jawab atas kebenaran absolut data tersebut, namun mendukung setiap upaya perbaikan dan transparansi dalam pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) demi kepentingan masyarakat luas.

 

banner 325x300

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *