banner 728x250

Pasien BPJS Merasa Belum Sembuh Sudah Dipulangkan, Pasien Tak bisa Bantah

banner 120x600
banner 468x60

Pasien BPJS Merasa Belum Sembuh Sudah Dipulangkan, Pasien Tak bisa Bantah

Boyolali, Suarakyat.com (21/4/2025) – BPJS Kesehatan menawarkan layanan kesehatan yang mencakup berbagai jenis penyakit dan kondisi medis, mulai dari rawat jalan, rawat inap, hingga persalinan. Layanan ini juga mencakup pelayanan promotif dan preventif, tindakan medis, serta konsultasi dengan dokter spesialis.

layanan yang ditanggung oleh BPJS Kesehatan adalah Rawat Jalan dan Rawat Inap, BPJS Kesehatan menanggung biaya pemeriksaan, pengobatan, dan konsultasi medis di berbagai fasilitas kesehatan yang bekerjasama.

banner 325x300

Program BPJS Kesehatan, menjadi harapan besar bagi masyarakat yang kurang mampu untuk bisa mengakses layanan kesehatan secara layak dan tanpa biaya besar. Namun di balik janji manis program ini, realita di lapangan masih menyisakan cerita-cerita yang menyedihkan, dan ironi yang menyakitkan.

Banyak Keluhan-keluhan yang muncul dari pasien BPJS, terutama yang sedang menjalani rawat inap di berbagai rumah sakit. Tidak sedikit dari mereka yang mengaku belum sembuh sepenuhnya, namun sudah dipulangkan dengan alasan “cukup rawat jalan”. Karena Dokter sudah menyatakan layak untuk pulang dan dilanjut Rawat jalan, Hal ini dirasakan oleh banyak keluarga, namun mereka enggan bersuara karena takut tidak mendapatkan layanan lagi.

“Waktu itu saudara saya masih lemas, tak berdaya, akibat dari sakitnya gangguan tulang belakang, tubuh tidak bisa bergerak, kesentuh sedikit menjerit Tapi katanya sudah boleh pulang, cukup rawat jalan. Saya bingung, tapi ya pasrah. Wong kita orang kecil, nggak bisa protes.

Kasus seperti ini bukan satu dua kali terjadi. Fenomena “dipulangkan sebelum sembuh” seolah menjadi momok bagi peserta BPJS kelas bawah. Yang jadi masalah bukan hanya ketimpangan layanan, tapi juga ketimpangan pengetahuan. Masyarakat dengan SDM yang bisa di bilang rendah tidak memiliki kapasitas untuk membantah keputusan medis—meski secara kasat mata pasien masih terlihat sakit tak berdaya.

Dokter yang menentukan, kita nggak bisa apa-apa. Cuma bisa nurut, padahal hati kecil masih was-was. Kami cuma ingin keluarga kami benar-benar sembuh, bukan cuma disuruh pulang karena kuota atau anggaran.

Jika rumah sakit berdalih pada prosedur medis dan efisiensi biaya, maka publik berhak bertanya: apakah prosedur itu masih berpihak pada keselamatan pasien, atau sudah bergeser menjadi manajemen angka-angka?

Program BPJS Kesehatan tentu tidak boleh hanya bagus di atas kertas. Evaluasi menyeluruh perlu dilakukan, terutama pada praktik rawat inap. Negara hadir untuk melindungi seluruh rakyatnya, bukan hanya mengatur siapa yang layak sakit lebih lama. Salam Nalar, Akal Waras. (Penulis: MSar)

banner 325x300

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *