Kuliah Tuju Menit (Kultum) : Belajar Berbaik Sangka kepada Allah dan Kepada Sesama.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah memberikan kita nikmat iman, Islam, dan kesehatan, sehingga kita bisa bertemu kembali dalam Kuliah Tuju Menit (Kultum) dalam Ji Ber ( NgaJi Ber sama) Kang Botol Si Botak Tolol Redaktur Suarakyat.com. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan kita semua sebagai umatnya.
Pada kesempatan kali ini, izinkan Kang Bitol menyampaikan kultum singkat dengan tema “Belajar Berbaik Sangka”.
Pembaca yang dirahmati Allah, dalam hidup ini kita sering dihadapkan pada berbagai kejadian, ucapan, atau tindakan dari orang lain yang kadang menimbulkan prasangka. Sering kali, tanpa disadari, kita tergoda untuk berburuk sangka, padahal Islam sangat menganjurkan kita untuk selalu berbaik sangka — baik kepada Allah maupun kepada sesama manusia.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam Al-Qur’an:
“Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, karena sebagian prasangka itu dosa…”
(QS. Al-Hujurat: 12)
Ayat ini dengan tegas memperingatkan kita agar berhati-hati terhadap prasangka buruk. Mengapa? Karena prasangka bisa merusak hubungan, menimbulkan permusuhan, dan bahkan menggiring kepada dosa yang lebih besar.
Pembaca yang dirahmati Allah, belajar berbaik sangka bukan berarti kita menutup mata terhadap keburukan, tetapi lebih kepada memberikan ruang kebaikan dalam hati kita. Misalnya, jika ada teman yang tidak menyapa, jangan langsung berpikir ia sombong. Bisa jadi dia sedang banyak pikiran. Atau kalau ada orang yang berbuat salah, jangan langsung menuduh dengan niat buruk. Mungkin dia khilaf atau tidak tahu.
Bahkan dalam urusan takdir, kita diperintahkan untuk selalu berbaik sangka kepada Allah. Rasulullah SAW bersabda:
“Allah berfirman: Aku sesuai dengan prasangka hamba-Ku kepada-Ku.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Artinya, jika kita berbaik sangka bahwa Allah akan memberikan yang terbaik, maka itulah yang akan kita rasakan. Sebaliknya, jika kita berburuk sangka, kita sendiri yang akan merasa gelisah dan kecewa.
Maka marilah, mulai hari ini, kita latih diri kita untuk selalu berbaik sangka:
Berbaik sangka kepada Allah dalam setiap takdir yang kita terima,
Berbaik sangka kepada sesama manusia, untuk menjaga persaudaraan,
Berbaik sangka kepada diri sendiri, bahwa kita mampu memperbaiki kesalahan dan menjadi lebih baik.
Semoga dengan membiasakan berbaik sangka, hati kita menjadi lebih tenang, hubungan kita semakin harmonis, dan hidup kita lebih diberkahi Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.