banner 728x250

Orang Pintar Kalah dengan Orang Beruntung”: Sebuah Renungan Zaman Digital

banner 120x600
banner 468x60

Orang Pintar Kalah dengan Orang Beruntung”: Sebuah Renungan Zaman Digital

Awalnya, saya kurang setuju dengan ungkapan Jawa, “wong pinter kalah karo wong bejo”. Dalam pikiran saya, orang pintar itu luar biasa: mereka belajar keras, mengasah diri, berusaha siang malam hingga akhirnya menguasai banyak hal. Wajar jika hasil luar biasa pun datang pada mereka. Tapi seiring waktu, saya mulai melihat kenyataan yang membuat saya berpikir ulang.

Dalam kehidupan sehari-hari, sering kita saksikan betapa keberuntungan bisa mengalahkan kepintaran. Ada yang tanpa gelar tinggi, tapi hidupnya melonjak karena peluang yang datang tepat waktu. Ada pula yang tidak begitu menonjol dalam prestasi, tapi bisa berada di posisi penting karena relasi dan jaringan. Sementara yang pintar, malah banyak yang masih tertatih, bahkan terpinggirkan.

banner 325x300

Yang lebih mengkhawatirkan, di era digital dan gemerlapnya dunia saat ini, banyak orang pintar justru keblinger. Kepintaran mereka tidak lagi digunakan untuk kebaikan, tapi malah untuk membungkus kepentingan pribadi, mempercantik kebohongan, atau menyusun strategi korupsi yang terstruktur dan sulit dibongkar.

Kita bisa lihat sendiri, betapa banyak kasus korupsi yang justru dilakukan oleh orang-orang berpendidikan tinggi, bahkan bergelar panjang. Mereka bukan orang sembarangan. Tapi karena kehilangan nurani, kepintaran itu justru menjadi alat untuk merampas hak rakyat.

Ironisnya, maling ayam di kampung lebih cepat diadili dibanding maling uang negara yang nilainya miliaran rupiah. Yang satu dari rakyat kecil, yang satu dari lingkaran elit. Maka, ucapan tadi terasa semakin relevan — bukan cuma soal kepintaran, tapi juga keberuntungan, koneksi, dan sistem yang memihak.

Namun, ungkapan ini bukan untuk meremehkan pendidikan. Justru ini adalah pesan penting untuk anak-anak kita: pintar saja tidak cukup. Jadilah pribadi yang jujur, rendah hati, pandai membawa diri, dan selalu menjaga hati agar tetap bersih. Pintar boleh, tapi jangan sampai kepintaran itu membawa kita tersesat.

Semoga generasi mendatang bukan hanya cerdas otaknya, tapi juga cerdas nuraninya. Karena negara ini tidak kekurangan orang pintar — yang kita butuhkan adalah orang benar.(Msar|Suarakyat.com)

banner 325x300

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *