Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang masih memberikan kepada kita nikmat kesehatan dan Nikmat kesempatan untuk bisa berjumpa kembali di media Suarakyat.com, Dalam acara Jiber (Ngaji Bersama). Dengan Saya Kang Botol (Botak Tolol).
Shalawat dan salam semoga tetap tercurah kepada Nabi besar Muhammad SAW, sebagai suri teladan kita dalam setiap aspek kehidupan.
Pembaca dimanapun berada yang saya hormati, pada kesempatan ini, Rabu (23/4/2025) saya ingin mengajak Pembaca untuk merenung sejenak tentang pentingnya “berteman yang baik dalam satu organisasi.” Sebab, pekerjaan yang kita jalani setiap hari bukan hanya tentang tugas dan target, tapi juga tentang bagaimana kita menjalin hubungan yang sehat dan harmonis antar teman.
Dalam satu organisasi tentu ada aturan yang melekat pada individu setiap anggota sesuai posisinya masing-masing, namun tidak menutup kemungkinan dalam kebersamaan itu ada perbedaan dan ketika tudak bisa mengartikan tentang indahnya satu perbedaan dalam organisasi, akan timbul niat yang kurang baik, terus ada yang menusuk dari belakang menjelekkan teman, mengadu pimpinan, peristiwa yang seperti itu bukan hal baru dalam dunia organisasi.
Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman dalam surat Al-Hujurat ayat 10:
“Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, maka damaikanlah antara kedua saudaramu yang berselisih dan bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat.”
Ayat ini mengingatkan kita bahwa dalam satu organisasi, kita bukan hanya rekan kerja, tapi juga ibarat saudara. Dan layaknya saudara, kita harus saling peduli, saling mengingatkan, dan saling mendukung.
Apa ciri-ciri berteman yang baik dalam organisasi? Jawabnya Setidaknya ada tiga hal:
1. Saling menghargai dan tidak mencari kesalahan: Tidak semua orang punya gaya kerja yang sama. Tapi kalau kita saling menghargai, suasana kerja jadi nyaman. Jangan mudah menyalahkan, apalagi di depan umum, karena itu bisa meruntuhkan semangat.
2. Memberi dukungan, bukan menjatuhkan: Saat ada teman yang sedang kesulitan, jangan justru menambah beban. Tapi mari kita bantu sebisa kita, walau hanya dengan kata-kata penyemangat.
3. Berani menegur dengan cara yang baik: Dalam organisasi, pasti ada kesalahan. Tapi jika kita benar-benar peduli, kita akan menegur dengan cara yang baik, bukan dengan emosi, bukan pula dengan menyindir. Rasulullah SAW pernah bersabda:
“Barangsiapa di antara kalian melihat kemungkaran, hendaklah ia mengubah dengan tangan, jika tidak mampu maka dengan lisan, dan jika tidak mampu maka dengan hati.” (HR. Muslim)
Rekan-rekan yang saya banggakan, Kalau kita bisa menjadi teman yang baik, organisasi ini akan seperti keluarga. Tempat kita bekerja dengan nyaman, belajar bersama, dan tumbuh bersama.
Bayangkan saja, jika suasana kerja kita dipenuhi dengan kejujuran, saling percaya, dan kekompakan, maka kerja pun jadi ibadah. Hati jadi lapang, pekerjaan selesai dengan berkah, dan yang paling penting: Allah SWT meridhai langkah-langkah kita.
Pembaca yang diRahmati Allah, sebagai penutup, Mari kita jadikan Jiber (NgajiBersama) sebagai awal dari niat yang baru: menjadi teman yang lebih baik dalam lingkungan kerja ini. Tidak harus menunggu orang lain berubah dulu. Tapi mulai dari diri kita sendiri. Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.