TIGA PILAR UTAMA DALAM MENJAGA RUMAH TANGGA

TIGA PILAR UTAMA DALAM MENJAGA RUMAH TANGGA

Oleh: Muhamad Sarman| Suarakyat.com

Suarakyat.com – Rumah tangga ibarat bahtera yang berlayar di lautan kehidupan. Kadang tenang, kadang dihantam ombak. Agar bahtera ini tetap selamat sampai tujuan, perlu pondasi yang kuat. Artikel ini merupakan pengalaman masa lalu, dimana bahtera yang penulis layarkan banyak menerjang badai, namun Alhamdulillah hantaman ombak dan badai bisa menghantar rumah tangga kami bersandar di pelabuhan kedamaian.

Dalam Islam dijelaskan, bahwa rumah tangga itu bukan hanya sekadar ikatan lahir, tapi juga ibadah yang sangat panjang sekali dan sangat agung. Allah SWT berfirman:
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang.” (QS. Ar-Rum: 21)

Ayat ini menjadi dasar bahwa rumah tangga adalah tempat berteduhnya ketenangan, cinta, dan kasih sayang. Namun, bagaimana caranya agar ketenangan itu tetap terjaga? Setidaknya ada tiga pilar utama yang sangat penting dalam membina rumah tangga:

1. Kejujuran:
Kejujuran adalah pondasi awal dalam membangun kepercayaan. Tanpa kejujuran, rumah tangga akan dipenuhi dengan kecurigaan dan kebohongan yang akhirnya merusak hubungan. Nabi Muhammad SAW bersabda:
“Sesungguhnya kejujuran membawa kepada kebaikan, dan kebaikan membawa ke surga.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dengan saling jujur, suami dan istri bisa membangun komunikasi yang terbuka dan hati yang lapang.

2. Komunikasi:
Banyak keretakan rumah tangga bermula dari miskomunikasi. Bukan karena masalah besar, tetapi karena tidak adanya saluran untuk menyampaikan isi hati. Allah SWT berpesan dalam Al-Qur’an:
“Dan bergaullah dengan mereka (istri-istrimu) secara patut.” (QS. An-Nisa: 19)

Bergaul secara patut mencakup tutur kata yang lembut, saling mendengarkan, dan menghindari kata-kata yang menyakitkan. Komunikasi yang baik akan mempererat ikatan batin dalam keluarga.

3. Kesabaran:
Setiap rumah tangga pasti akan diuji. Kesabaran menjadi kunci utama dalam menghadapi segala ujian tersebut. Kadang ujian datang dari ekonomi, dari anak, dari pasangan, atau dari luar rumah. Allah SWT menegaskan:
“Sesungguhnya Kami akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Baqarah: 155)

Dengan kesabaran, segala masalah akan terasa lebih ringan dan rumah tangga tetap kokoh.

Pembaca yang di rahmati Allah, sebagai Penutup, saya sampaikan Rumah tangga yang kokoh tidak dibangun dalam semalam. Diperlukan komitmen, perjuangan, dan tentu saja doa. Mari kita jaga rumah tangga kita dengan kejujuran, komunikasi yang baik, dan kesabaran. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan sakinah, mawaddah, dan rahmah di setiap rumah kita. Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Exit mobile version