Opini Suara hati: Menyoroti Pro Kontra Isu Dugaan Ijasah Palsu
Suarakyat.com – Isu mengenai dugaan keabsahan ijazah Palsu kembali menjadi bahan perdebatan publik. Di berbagai kanal media sosial dan ruang diskusi masyarakat, pro dan kontra tak terbendung. Sebagian membela, sebagian ada yang mendesak untuk klarifikasi.
Namun yang lebih memprihatinkan: rakyat sudah mulai tidak betah setiap hari hanya menonton perdebatan soal dugaan Ijasah palsu, di panggung debat saling mencurigai dan saling menyerang, hanya karena isu yang seharusnya bisa dijawab dengan sederhana—transparansi.
Sebagai rakyat biasa yang mencintai Negeri ini, kami memandang penting untuk menyampaikan suara hati yang prihatin atas adanya isu dugaan Ijasah palsu, Kami bersuara tujuannya bukan untuk menyudutkan, apalagi mencemarkan nama baik. Justru sebaliknya: demi menjaga persatuan NKRI yang kita cintai bersama.
Terkait isu dugaan ijasah palsu, kami sebagai rakyat kecil berharap kepada orang orang yang pro dan kontra segeralah menyudahi saling menghujat apalagi dengan kata kata jorok, tunjukkan kehebatanmu untuk negeri ini, bahwa anda NKRI sejati, ajari kami rakyat kecil cara berdemokrasi yang baik.
Namun dalam demokrasi, kepercayaan rakyat tak bisa hanya ditopang semata oleh narasi retorika. Rakyat butuh transparasi, kejujuran, keterbukaan, dan keteladanan moral, tidak asal ceplas ceplos di panggung debat, adu keahlian tanpa ada tindakan nyata.
Rakyat sangat berharap ada ruang Klarifikasi yang terbuka, terkait isu dugaan Ijasah palsu, karena melalui ruang klarifikasi akan lebih berharga daripada sekadar pembelaan dan Bahkan dengan klarifikasi akan lebih berwibawa.
Dengan membuka ruang klarifikasi akan mempersatukan kembali rakyat yang saat ini berdebat tak berujung. Rakyat sangat meyakini dengan adanya ruang klarifikasi isu dugaan ijasah palsu akan terjawab dan rakyat puas, tidak terbelah. Karena pro dan kontra.
Kami sebagai Rakyat tidak ingin bangsa ini terpecah hanya karena prasangka yang tak kunjung dijawab. Jangan biarkan anak cucu kita mewarisi demokrasi yang rapuh karena keengganan pemimpinnya untuk bersikap terbuka
Tunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia telah dipimpin oleh seorang Pemimpin yang lebih mementingkan keutuhan bangsa daripada harga diri jabatan. Salam Nalar Akal Waras. Merdeka. Penulis: MSar|Susrskyat.com
Disclaimer:
Tulisan ini merupakan opini pribadi penulis berdasarkan informasi yang berkembang di ruang publik. Redaksi Suarakyat.com terbuka terhadap hak jawab, koreksi, dan klarifikasi dari pihak terkait demi keberimbangan pemberitaan. Kirim tanggapan Anda ke redaksi@suarakyat.com.
