Ketika yang Lantang Bicara Hukum Ternyata Tersandung Hukum
Suarakyat.com – 12 Agustus 2025, Isu ijazah palsu ternyata seperti membuka pintu yang lama terkunci. Satu demi satu, bukan hanya dokumen masa lalu yang diperiksa, tapi juga jejak hukum orang-orang yang pernah lantang di layar kaca dan media sosial.
Salah satunya, nama Silfester Matutina—relawan yang dulu begitu aktif membela pemerintahan Jokowi di publik. Suaranya keras, komentarnya tajam, seakan ia tak pernah salah langkah. Tapi siapa sangka, putusan pengadilan sudah mencatatkan hukuman 1 tahun 6 bulan penjara untuknya. Ironisnya, hukuman itu belum ia jalani.
Bagi rakyat kecil, ini seperti melihat seorang guru hukum ketahuan melanggar hukum di tengah pelajaran. Kita jadi bertanya-tanya, kenapa hukum terasa begitu cepat ketika menyentuh rakyat jelata, tapi bisa berjalan lambat—atau bahkan berhenti—saat menyentuh orang-orang yang dekat dengan lingkar kekuasaan?
Pemerintahan Prabowo kini punya pekerjaan rumah tambahan. Bukan hanya membenahi kebijakan atau mengendalikan harga, tapi juga membenahi kepercayaan rakyat terhadap hukum. Sebab keadilan tak cukup dibacakan di ruang sidang, ia harus benar-benar dijalankan di dunia nyata.
Kalau hukum ingin dihormati, ia harus adil ke semua orang—termasuk mereka yang dulu lantang bicara hukum, tapi kini tersandung olehnya.
Kini, rakyat menunggu aksi nyata dari pihak aparat penegak hukum yang berwenang. Pertanyaannya sederhana: kapan putusan 1 tahun 6 bulan itu benar-benar dijalankan? Kapan yang bersangkutan menaati hukum seperti yang selalu ia gaungkan?
[Redaksi Suarakyat.com]
Disclaimer:
Tulisan ini bersifat opini publik yang disusun berdasarkan informasi yang telah diberitakan oleh berbagai media dan sumber terbuka. Segala kutipan, nama, maupun peristiwa mengacu pada pemberitaan yang sudah beredar di ruang publik. Jika di kemudian hari terdapat klarifikasi atau perkembangan baru, hal tersebut sepenuhnya menjadi hak pihak-pihak terkait.