banner 728x250

Relawan: Antara Pengabdian dan Alat Politik

banner 120x600
banner 468x60

Relawan: Antara Pengabdian dan Alat Politik

Oleh: Muhamad Sarman

banner 325x300

Kata relawan sejatinya memiliki makna yang luhur. Ia menggambarkan sosok yang bekerja dengan hati, tanpa pamrih, dan tanpa kepentingan pribadi. Dalam tradisi masyarakat Indonesia, semangat ini sangat dekat dengan nilai gotong royong — budaya tolong-menolong yang menyatukan rakyat dalam kebersamaan.

Namun, dalam beberapa tahun terakhir, istilah relawan mengalami pergeseran makna yang cukup tajam. Dari semangat pengabdian sosial, kini sering muncul istilah relawan politik — kelompok yang mengatasnamakan sukarela, tetapi sejatinya terlibat dalam pemenangan tokoh atau partai tertentu.

Di sinilah letak kontradiksinya. Gotong royong mengajarkan kita untuk bekerja bersama demi kepentingan umum, tanpa membeda-bedakan warna politik. Sedangkan relawan politik justru sering memecah belah masyarakat menjadi barisan “pro” dan “kontra”. Alih-alih mempererat persaudaraan, yang terjadi justru pertengkaran di dunia nyata maupun di media sosial.

Baca juga : 

Yorindo Communication dan DPD APKOMINDO Bekasi Gelar Seminar Transformasi Rumah Sakit 5.0

Fenomena ini nyata terlihat di ruang digital kita. Setiap hari, media sosial dipenuhi dengan postingan yang saling bela-membela tokoh tertentu. Tidak jarang perbedaan pandangan berubah menjadi perang kata-kata, saling ejek, bahkan menggunakan bahasa kotor. Rakyat kecil yang semestinya bersatu, justru terseret dalam pertikaian yang tidak memberi manfaat apa pun bagi kehidupan mereka.

Kondisi ini mencerminkan betapa nilai-nilai luhur bangsa sedang bergeser. Relawan seharusnya menjadi simbol pengabdian dan persatuan, bukan alat kepentingan kekuasaan. Ketika relawan berubah menjadi mesin politik, maka semangat kerelaan yang murni berubah menjadi keberpihakan yang membelah rakyat.

Sudah saatnya kita mengembalikan makna relawan ke jati dirinya. Relawan sejati bekerja karena panggilan nurani, bukan karena bendera partai. Relawan sejati membantu siapa pun yang membutuhkan, tanpa melihat warna politiknya.

Jika kita ingin bangsa ini tetap kokoh, maka semangat gotong royong harus kembali menjadi roh dari setiap gerakan sosial di tengah masyarakat.

Opini ini ditulis sebagai suara rakyat kecil yang muak melihat politik dijadikan panggung pencitraan, sementara persaudaraan rakyat dibiarkan robek oleh fanatisme semu yang mengatasnamakan relawan.

banner 325x300

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *