PAM Jaya dan ASICI Gelar FGD Bahas Kesiapan SDM dan Informasi Publik Menjelang IPO BUMD
Jakarta,Suarakyat.com – Dalam rangka memperkuat tata kelola dan meningkatkan transparansi menjelang rencana Initial Public Offering (IPO), Perumda Air Minum Jaya (PAM Jaya) bekerja sama dengan Asosiasi Industri Content Cyber Indonesia (ASICI) menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertema “Pentingnya SDM Kompeten & Informasi Publik Menjelang IPO BUMD” di Graha Finelink, Jakarta, Rabu (22/10).
Kegiatan ini merupakan bagian dari proses transformasi PAM Jaya menuju BUMD modern yang transparan, akuntabel, dan berdaya saing global. Langkah IPO diharapkan mampu memperkuat posisi PAM Jaya sebagai penyedia layanan air minum berstandar internasional di DKI Jakarta.
FGD menghadirkan lima narasumber lintas sektor, yakni:
Gatra Vaganza, General Manager PAM Jaya;
Jongki D. Widjaja, SE., Ak., M.Ak., dari PT Ernst & Young Indonesia;
Maria Ellen Fransisca Y., Sekretaris Umum Asosiasi Data Analitik;
Heintje Grontson Mandagie, Ketua Serikat Pers Republik Indonesia (SPRI);
serta Totok Sediyantoro, MBA, Ph.D., Ketua LSP SDMTIK, yang juga bertindak sebagai moderator.
Dalam paparannya, Gatra Vaganza menegaskan pentingnya kesiapan internal, khususnya pada aspek sumber daya manusia dan keterbukaan informasi publik.
> “IPO bukan sekadar langkah menuju pasar modal, tetapi wujud komitmen PAM Jaya dalam membangun kepercayaan publik. Profesionalisme dan integritas SDM menjadi pondasi utama,” ujarnya.
Sementara itu, Jongki D. Widjaja dari Ernst & Young menekankan pentingnya penerapan good corporate governance serta kesiapan sistem keuangan yang sesuai standar pasar modal.
> “Transformasi menuju IPO menuntut kesiapan menyeluruh—bukan hanya finansial, tetapi juga kematangan tata kelola dan manajemen risiko,” paparnya.
Dari sisi pengembangan SDM, Maria Ellen Fransisca Y. menyoroti peran corporate university dalam membangun ekosistem pembelajaran berkelanjutan di lingkungan BUMD.
> “Corporate university adalah platform strategis untuk membentuk budaya inovasi dan kepemimpinan berbasis kinerja. Ini kunci agar SDM siap bersaing di ranah publik dan pasar modal,” jelasnya.
Totok Sediyantoro, selaku Ketua LSP SDMTIK, menambahkan pentingnya sertifikasi profesional berbasis BNSP bagi seluruh fungsi organisasi.
> “Sertifikasi memastikan SDM memahami prosedur kerja, regulasi, serta etika bisnis sesuai standar pasar modal,” tegasnya.
Ia juga menekankan bahwa kombinasi antara kompetensi SDM dan keterbukaan informasi publik akan memperkuat kepercayaan investor serta kredibilitas perusahaan.
Sementara Heintje Grontson Mandagie dari SPRI menyoroti peran strategis media dalam menjaga keterbukaan informasi publik.
> “Transparansi bukan hanya laporan keuangan, tapi juga bagaimana perusahaan berkomunikasi dengan publik secara jujur, berimbang, dan akurat. Karena itu, keberadaan media center sangat penting,” ujarnya.
Ia juga menegaskan perlunya wartawan bersertifikat BNSP agar pemberitaan tidak menimbulkan sentimen negatif akibat informasi yang tidak kompeten.
FGD berlangsung interaktif dan menghasilkan kesimpulan bahwa kesiapan SDM, tata kelola informasi publik, serta profesionalisme jurnalis dan aparatur perusahaan merupakan prasyarat penting bagi BUMD yang akan melangkah ke pasar modal.
Melalui kegiatan ini, PAM Jaya meneguhkan komitmennya menjadi BUMD modern, transparan, dan berdaya saing tinggi, sekaligus terus berupaya menghadirkan pelayanan air minum berkualitas bagi warga DKI Jakarta.
Kontributor : Tri
Editor : MSar
