Rakyat Cinta Damai Tak Mau Ikut Terpecah Gara-Gara Isu Ijazah Palsu
Oleh: Redaksi Suarakyat.com
Di tengah hangatnya isu ijazah palsu yang menyeret tokoh penting negeri ini, bangsa kita kembali terbelah. Bukan hanya politisi dan pendukungnya yang saling menyerang, tapi juga para akademisi, ulama, tokoh masyarakat, bahkan rakyat jelata ikut terseret dalam pusaran pertikaian yang melelahkan.
Kami, rakyat kecil yang cinta damai, merasa sedih dan jenuh. Bukannya kehidupan makin mudah, justru makin gaduh. Padahal, kami bukan bagian dari politik siapa pun. Kami hanya ingin hidup tenang, bekerja untuk anak istri, dan menjaga rukun di kampung halaman. Tapi suasana negeri ini seolah tak memberi ruang untuk ketenangan.
Bukan Lagi Soal Ijazah, Tapi Tentang Rakyat yang Diadu
Apa pun kebenaran di balik ijazah itu, seharusnya diselesaikan oleh lembaga hukum, bukan lewat debat panas di ruang publik yang penuh caci maki. Ketika para elit bertikai, rakyat malah dipaksa memilih: kamu pro siapa? Padahal, tidak semua rakyat ingin ikut berkelahi soal itu.
Kami rakyat tidak punya kekuasaan. Tapi kami punya suara hati: kami ingin damai. Kami tidak ingin persahabatan putus hanya karena beda pendapat soal ijazah. Kami tidak ingin tempat ibadah jadi ajang kampanye terselubung. Kami tidak ingin warung kopi berubah jadi gelanggang debat panas.
Pesan untuk Para Tokoh: Jangan Libatkan Rakyat dalam Pertikaian Elit
Jika para tokoh saling tuding, selesaikanlah secara adil di jalur yang benar. Jangan seret rakyat ke dalam kubu-kubu politik yang membuat kami terpecah. Jangan ajari kami membenci saudara sendiri. Jangan wariskan dendam kepada generasi muda.
Rakyat sudah cukup lelah menghadapi harga kebutuhan yang tak stabil, sulitnya pekerjaan, mahalnya pendidikan, dan tekanan hidup sehari-hari. Jangan ditambah beban dengan konflik elit yang tak kunjung usai.
Harapan Kami: Persatuan di Atas Segalanya
Kami percaya, kebenaran akan menemukan jalannya. Tapi kami juga percaya bahwa kedamaian tidak boleh dikorbankan hanya karena satu isu yang belum tentu jelas kebenarannya. Kami berharap para pemimpin dan tokoh-tokoh bangsa segera bersikap dewasa, menunjukkan jiwa negarawan, bukan hanya jago bicara di depan kamera.
Karena bagi kami, rakyat kecil, tidak ada yang lebih indah dari hidup rukun meski berbeda pandangan.
Salam damai dari kami, rakyat biasa yang tak ingin terus dijadikan korban pertikaian.
