Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Karangduren Wujudkan Kerukunan Antarumat Beragama
Semarang, Suarakyat.com – Warga Dusun Karangduren, Desa Karangduren, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang, menggelar peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H/2025 di Masjid Sabilul Mutadin, RT 01 RW 01, pada Minggu malam.
Acara ini berlangsung khidmat dan penuh kebersamaan, dihadiri oleh tokoh masyarakat, jemaat pengajian bapak-bapak dan ibu-ibu Al-Muna, takmir masjid, serta tokoh lintas agama. Beberapa keluarga dari umat Nasrani Karangduren juga turut hadir sebagai wujud kerukunan antarumat beragama.
Ketua RT 01, Jayusman, selaku ketua panitia, menyampaikan apresiasi atas partisipasi warga sehingga acara dapat terlaksana dengan baik. Ia menekankan pentingnya sikap rukun dan toleransi yang selama ini sudah terjalin di Karangduren.
Sementara itu, Ketua Paguyuban Kerukunan Umat Beragama (PKUB) Desa Karangduren, Bambang Purwanto, dalam sambutannya mengingatkan bahwa lima bulan lalu di Kecamatan Tengaran telah terbentuk Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB). Ia menilai bahwa Karangduren sudah menjadi contoh nyata kerukunan antaragama, terbukti dari keterlibatan umat non-Muslim dalam acara Maulid Nabi.
“Harapan kami, kegiatan seperti ini bisa mempererat silaturahmi, menumbuhkan rasa cinta kasih, serta saling menghormati antarumat beragama. Mari kita teladani Nabi Muhammad SAW yang mengajarkan kasih sayang sesama manusia,” pesannya.
Baca juga:
Presiden Prabowo Gelar Silaturahmi Lintas Sektor di Istana Negara
Peringatan Maulid Nabi ini juga diisi dengan mauidhoh hasanah oleh Ustadz Drs. Joko Mutakin, yang mengingatkan jamaah untuk memperbanyak ibadah, bersedekah, serta meneladani akhlak Nabi Muhammad SAW yang jujur dan amanah.
“Nama Muhammad berarti terpuji. Maka kita sebagai umatnya harus berusaha mencontoh akhlak beliau agar bisa menjadi ahli waris surga,” ungkapnya.
Acara semakin semarak dengan penampilan hadroh dari kelompok pengajian Al-Muna Karangduren, yang menutup rangkaian kegiatan dengan nuansa penuh syukur dan kebersamaan.
Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Karangduren bukan hanya menjadi momentum religius, tetapi juga menjadi sarana nyata memperkuat persatuan dan kerukunan antarumat beragama di tengah masyarakat desa.
[Kontrubutor|Suryanto]
