banner 728x250

IASPRO Gelar Munas II, Wahyu Adiartono Terpilih Jadi Ketua Umum 2025–2030

banner 120x600
banner 468x60

IASPRO Gelar Munas II, Wahyu Adiartono Terpilih Jadi Ketua Umum 2025–2030

JAKARTA, Suarakyat.com – Ikatan Asesor Profesional Indonesia (IASPRO) sukses menggelar Musyawarah Nasional (Munas) ke-II di Gedung Sukofindo, Jakarta Selatan, Sabtu (20/9/2025). Forum yang mengusung tema “IASPRO Re:Charge – 5 Tahun Berkarya Merancang Arah Baru, Adaptif, Kolaboratif, dan Berdampak” ini secara resmi menetapkan Ir. Wahyu Adiartono, MBA., PhD sebagai Ketua Umum IASPRO periode 2025–2030.

banner 325x300

Dalam pidatonya, Wahyu Adiartono menekankan pentingnya semangat Re:Charge sebagai upaya menyegarkan visi, misi, dan program organisasi agar lebih adaptif terhadap disrupsi teknologi, kolaboratif dengan seluruh pemangku kepentingan, serta memberikan dampak nyata bagi ekosistem sertifikasi kompetensi di Indonesia.

Revitalisasi Peran Asesor

Munas II IASPRO menjadi forum strategis untuk mengevaluasi capaian lima tahun perjalanan organisasi sekaligus merumuskan arah baru yang relevan dengan perkembangan zaman. Acara ini turut dihadiri oleh Wakil Ketua Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) Ulfah Mashfufa, bersama jajaran Anggota BNSP: Adi Mahfudz Wuhadji, Miftakul Aziz, Adji Martono, serta Ketua Sekretariat BNSP Moh. Amir Syarifuddin.

Hadir pula jajaran Dewan Pembina, Dewan Pengarah, dan Dewan Etika IASPRO, yang menegaskan komitmen bersama dalam memperkuat peran asesor profesional di Indonesia.

Dalam sambutannya, Ulfah Mashfufa menegaskan bahwa tantangan utama sistem sertifikasi kompetensi kerja nasional adalah aksesibilitas dan mutu layanan sertifikasi.

“Asesor profesional adalah garda terdepan dalam menjaga mutu sertifikasi,” ujarnya. “Kami berharap asesor mampu menjadi bagian dari sistem sertifikasi nasional yang berkualitas sekaligus berkontribusi nyata terhadap daya saing SDM global yang mengikuti perkembangan teknologi.”

Ia juga memaparkan beberapa kebijakan BNSP yang akan diperkuat pada 2025, di antaranya:

Pemeliharaan kompetensi Master Asesor.

Evaluasi penerapan materi uji kompetensi terbaru.

Perbaikan petunjuk teknis pelatihan dan sertifikasi Asesor Kompetensi (Askom).

Pembinaan dan pemeliharaan asesor lisensi.

Evaluasi berkala program magang Certified Master Asesor (CMA).

Pemantauan kinerja asesor kompetensi oleh LSP.

Selain itu, Ulfah menekankan pentingnya organisasi profesi seperti IASPRO untuk adaptif terhadap tiga isu besar: transformasi digital, ekonomi hijau berkelanjutan, dan keterbukaan global.

Program Strategis Ketua Umum Terpilih

Ketua Umum terpilih, Wahyu Adiartono, menyampaikan empat program utama yang akan dijalankan selama masa kepemimpinannya:

1. Pemetaan dan Penguatan Asesor Kompetensi melalui basis data nasional berbasis bidang dan kebutuhan daerah.

2. Pengembangan Kapasitas dan Profesionalitas dengan pelatihan serta workshop tematik di berbagai wilayah.

3. Penguatan Organisasi Daerah dan Anggota untuk memperkuat struktur IASPRO hingga tingkat daerah.

4. Kolaborasi Strategis dan Keberlanjutan bersama BNSP, organisasi profesi, dan mitra terkait guna memberi manfaat nyata bagi anggota maupun publik.

 

Ia optimistis, melalui peran Dewan Pimpinan Daerah (DPD) dan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) yang sudah tersebar di 16 provinsi, pembinaan asesor akan lebih merata. Hal ini juga untuk mengatasi penyebaran asesor yang belum seimbang, mengingat dari total 81.573 asesor tersertifikasi BNSP, sebagian besar masih terkonsentrasi di wilayah tertentu.

Kerja sama dengan Perkumpulan Master Asesor Indonesia juga akan diperkuat guna menjaga kualitas sistem sertifikasi nasional. Langkah ini menjadi bagian dari kontribusi IASPRO dalam mendukung program Asta Cita Presiden menuju Indonesia Emas 2045.
Sumber: Annie Savitri – Humas IASPRO Editor : MSarman|Suarakyat.com

banner 325x300

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *