Etika Bermedia Sosial, Mendidik di Tengah Hiruk Pikuknya Kebebasan Berekpresi.

Etika Bermedia Sosial, Mendidik di Tengah Hiruk Pikuknya Kebebasan Berekpresi.

Suarakyat.com, (13/5/2025) – Media sosial saat ini, yang begitu bebas di akses tanpa adanya pembatasan usia dan bebasnya Berekpresi, sudah masuk pada level memprehatinkan, media sosial saat ini telah menjadi panggung utama interaksi publik lintas usia, profesi, dan latar belakang.

Di balik kreatifitas yang luar biasa, terdapat juga sisi gelap yang semakin mencemaskan. Mulai dari tantangan adu kekuatan yang membahayakan, perang mulut antar pengguna, hingga saling menjelekkan pihak lain, semua tersaji secara terbuka dan menjadi konsumsi publik—termasuk anak-anak.

Fenomena ini tentu menarik perhatian banyak pihak. Di satu sisi, kita melihat kebebasan berekspresi; di sisi lain, muncul keresahan akibat minimnya etika dan tanggung jawab. Pro dan kontra tak terelakkan. Lebih memprihatinkan lagi, para politisi, influencer, bahkan para akademisi pun ikut turun ke arena ini—kadang ikut menyulut konflik, bukannya memberi contoh yang mendidik.

Sementara itu, anak-anak kecil, bahkan balita, sudah lihai menggunakan gawai. Mereka menjadi penonton bahkan peniru tanpa filter terhadap apa yang mereka saksikan. Lingkungan digital tanpa batas ini, jika tak diarahkan, akan menjadi bumerang bagi masa depan generasi kita.

Karena itu, perlu kita gaungkan kembali pentingnya etika dalam bermedia sosial. Bebas berpendapat bukan berarti bebas mencaci. Kreativitas harus disertai tanggung jawab. Keteladanan dari tokoh publik, pendidik, hingga orang tua sangat dibutuhkan untuk membentuk ekosistem digital yang sehat dan edukatif.

Sudah saatnya masyarakat Indonesia kembali meneguhkan budaya adab dan sopan santun, termasuk dalam dunia maya. Bukan dengan membungkam kebebasan, melainkan mengarahkan agar media sosial menjadi ruang tumbuh yang positif, bukan lahan pertengkaran atau ajang pembodohan.

Mari bersama-sama mendidik dan mendampingi generasi digital kita, agar mereka tak hanya pandai memencet layar, tapi juga bijak dalam bersuara. Salam Nalar, Akal Waras. Merdeka…!!! (Penulis: MSar|Suarakyat.com)

Exit mobile version