“Cuma Pengen Cepat Dapat Uang, Malah Kehilangan Semua”

“Cuma Pengen Cepat Dapat Uang, Malah Kehilangan Semua”

Oleh: Muhamad Sarman|Suarakyat.com

Ada kisah yang awalnya cuma pengen iseng. Ada teman yang nawarin ikut “trading online”, katanya bisa dapat untung besar tiap bulan tanpa harus kerja. Tinggal setor uang, duduk manis, tunggu hasil. Siapa yang nggak tergiur?

Itulah yang dirasakan Bu Rebo (38), warga Semarang. Ia ditawari ikut trading lewat pesan WhatsApp. Awalnya coba setor Rp 5 juta. Eh, dua minggu kemudian benar-benar dapat transferan Rp 500 ribu.

“Nggak nyangka, mas. Saya pikir beneran bisa buat tambahan. Saya terusin sampai setor Rp 25 juta. Dari tabungan keluarga,” cerita Bu Rebo sambil menunduk malu.

𝘼𝙬𝙖𝙡 𝙈𝙖𝙣𝙞𝙨, 𝙐𝙟𝙪𝙣𝙜𝙣𝙮𝙖 𝙋𝙖𝙝𝙞𝙩

Awal-awal memang terlihat mulus. Tapi masuk bulan kedua, mulai ada yang aneh, orang yang dulu rajin kasih kabar mendadak susah dihubungi. Penarikan dana ditunda-tunda. Lalu… hilang begitu saja.

“Saya langsung lemes. Saya baru sadar, ini tipu-tipu. Uang saya nggak bakal balik,” kata Bu Rebo pelan.

Bu Rebo ternyata bukan satu-satunya. Di kampungnya, ada belasan orang yang ikut dan semuanya kena tipu. Ada yang jual motor, ada yang pinjam ke bank, semua kena zonk.

𝙋𝙖𝙠 𝙆𝙚𝙢𝙞𝙨: 𝙅𝙪𝙖𝙡 𝙈𝙤𝙩𝙤𝙧 𝘿𝙚𝙢𝙞 ‘𝙄𝙣𝙫𝙚𝙨𝙩𝙖𝙨𝙞’

Pak Kemis (53), buruh pabrik dari Boyolali, juga jadi korban. Demi ikut “trading cuan cepat”, ia jual motor seharga Rp 13 juta.

“Katanya pasti untung, bisa buat nambah-nambah penghasilan. Ternyata saya ketipu. Sekarang malah jalan kaki ke pabrik,” ujar Pak Kemis dengan wajah murung.

Yang bikin sedih, orang-orang malah menyalahkan mereka. Dibilang serakah, pengin kaya instan.

“Padahal kami cuma pengin hidup lebih baik. Ini salah saya, percaya orang yang katanya teman sendiri?” kata Pak Kemis sambil mengusap keringat di dahinya.

𝙋𝙚𝙡𝙖𝙟𝙖𝙧𝙖𝙣 𝘽𝙪𝙖𝙩 𝙆𝙞𝙩𝙖 𝙎𝙚𝙢𝙪𝙖

Trading bodong sekarang makin marak. Modusnya pakai bahasa modern, tampilan aplikasi keren, bahkan ada yang pakai testimoni artis. Tapi ujung-ujungnya uang kita dibawa kabur.

Kalau ada yang nawarin investasi dengan janji untung besar, cepat balik modal, tanpa risiko — hati-hati! Itu hampir pasti tipu-tipu.

Cek dulu, apakah legal dan terdaftar di OJK atau BAPPEBTI? Kalau tidak, lebih baik mundur sebelum nyesel.

Buat masyarakat kecil, uang Rp 1 juta itu sangat berarti. Jangan sampai hilang hanya karena tergoda janji manis. Sekarang banyak yang menyesal, tapi penyesalan selalu datang belakangan.

Kalau ada tawaran “cuan cepat”, ingat kata orang bijak:
“Kalau terdengar terlalu indah untuk jadi kenyataan, biasanya memang tidak nyata.” Salam Nalar Akal Waras.

 

Disclaimer:
Artikel ini disusun untuk tujuan edukasi dan penyadaran masyarakat terhadap maraknya praktik penipuan berkedok trading online (trading bodong). Nama-nama korban yang disebutkan telah disamarkan demi menjaga privasi. Penulis dan Suarakyat.com tidak bermaksud menyudutkan pihak tertentu. Jika ada kesamaan nama, tempat, atau kejadian, hal tersebut bersifat kebetulan semata. Pembaca dihimbau untuk selalu berhati-hati dan memverifikasi legalitas setiap bentuk investasi melalui lembaga resmi seperti OJK dan BAPPEBTI.

Exit mobile version