Pak Jokowi, Inilah Waktunya Menunjukkan Jiwa Kenegarawanannya
Di tengah sorotan publik yang semakin tajam terhadap dinamika politik nasional, satu isu terus bergulir tanpa kepastian: keaslian ijazah Pak Joko Widodo. Isu ini telah menjadi bola liar yang dimainkan banyak pihak, dari media hingga politisi, dari akademisi hingga masyarakat awam.
Pertanyaannya sederhana: “Mengapa tidak segera diselesaikan secara terang dan tegas?”
Di saat rakyat menghadapi tekanan ekonomi, ketidakpastian harga kebutuhan pokok, dan keresahan sosial, polemik ini justru terus digoreng seolah lebih penting daripada kesejahteraan rakyat itu sendiri. Rakyat kecil yang seharusnya menjadi pusat perhatian, malah hanya jadi penonton dalam pertarungan opini yang penuh sensasi.
Kami tidak sedang membicarakan politik praktis. Ini soal kepercayaan publik terhadap simbol negara tertinggi. Jika memang ijazah itu asli, mengapa tidak ditunjukkan saja secara terbuka dan resmi? Jika memang tudingan itu fitnah, lalu mengapa para pelakunya tidak segera diproses hukum?
Tindakan tegas Pak Jokowi dalam hal ini sangat menentukan arah dan wajah demokrasi ke depan. Keterbukaan dan ketegasan akan menjadi bukti bahwa Pak Jokowi benar-benar berpihak kepada rakyat, bukan kepada kenyamanan politiknya semata.
Pak Jokowi masih memiliki waktu untuk mencatatkan sikap kenegarawanan yang nyata. Jiwa kenegarawanan bukan ditunjukkan dengan pembelaan politik, tetapi dengan keberanian menyelesaikan persoalan secara jujur dan terbuka.
Rakyat lelah, Pak Jokowi. Bukan karena harga sembako yang mahal saja, tapi karena politik yang terlalu murahan.
Isu ijazah palsu terus bergema. Dari warung kopi sampai ruang redaksi, dari rakyat biasa sampai elite politik. Tapi, kenapa tak diselesaikan?
Kalau ijazah itu asli, tunjukkan. Tegaskan. Buktikan pada rakyat bahwa kebenaran masih ada di negeri ini!
Kalau itu hanya fitnah, tindak mereka! Roy Suryo dan siapapun yang menyebarkannya. Karena ini bukan soal pribadi. Ini soal wibawa negara.
Pak Jokowi, tunjukkan jiwa kenegarawananmu. Jangan biarkan rakyat terus jadi korban kebingungan.
Kami bukan membenci, kami menunggu… kebenaran.
Karena di negeri ini, kebenaran tidak boleh kalah oleh permainan politik.
Tunjukkan ijazah itu, Pak. Dan jika tudingan itu terbukti salah, tegakkan hukum kepada mereka yang menyebar kebohongan. Tapi jika terus dibiarkan, rakyat akan terus bertanya: ada apa di balik semua ini?
Muhamad Sarman Redaktur|Suarakyat.com
Disclaimer:
Gambar ini merupakan hasil ilustrasi digital yang dibuat dengan kecerdasan buatan dan tidak dimaksudkan untuk meniru atau menggantikan gambar resmi Presiden Republik Indonesia. Konten ini disusun untuk tujuan editorial dan edukatif, tanpa niat merugikan, menyudutkan, atau mendiskreditkan pihak mana pun. Jika terdapat pihak yang merasa dirugikan, silakan hubungi redaksi untuk klarifikasi dan penyesuaian yang diperlukan.