Tega! Dua Anak Perempuan Titipkan Ibu Kandung ke Griya Lansia, Minta Tak Dihubungi Meski Ibunya Meninggal
Surabaya – Suarakyat.com – Kabar memilukan datang dari Kota Surabaya. Seorang ibu kandung dititipkan secara total ke sebuah griya lansia oleh dua anak perempuannya. Lebih menyayat hati, kedua anak itu meminta pihak panti untuk tidak menghubungi mereka, bahkan jika sang ibu meninggal dunia sekalipun.
Peristiwa ini terungkap melalui unggahan video TikTok oleh akun @ariefcamra, yang kemudian viral dan menjadi perhatian publik. Dalam video tersebut, tampak jelas kondisi sang ibu yang sudah renta, duduk tenang dengan tatapan kosong, seolah pasrah menjalani hari-harinya di tempat yang asing baginya—jauh dari kehangatan keluarga.
Menurut informasi yang dihimpun oleh Suarakyat.com, kedua anak perempuan tersebut masih berusia muda dan secara fisik sehat serta dinilai mampu untuk merawat orang tua mereka. Namun keputusan mereka untuk melepaskan tanggung jawab sebagai anak sungguh mencederai nilai-nilai kemanusiaan dan budaya ketimuran.
Pemilik griya lansia yang menerima sang ibu pun sempat menyampaikan nasihat secara halus kepada kedua anak tersebut.
> “Sebenarnya tidak boleh menitipkan seseorang lansia ketika masih ada keluarganya yang secara fisik masih mampu merawat orang tuanya, tetapi ndak apalah, biar kami yang merawat,” jelas sang pemilik dalam video tersebut dengan nada prihatin.
Masih kata Pemilik Gria Lansia, “bahwa ibu Nasikah usia 74 tahun, berhubung tidak ada titik temu saya yang merawatnya sampai nanti tutup usia, Tegel ya tegel ya, malah anaknya yang satu tersenyum yang satunya menjawab, ” Ya jalani aja” Masya Allah.
Kedua anaknya tidak menampakkan rasa sedih sedikitpun, tega bener orang itu. Ngeri, ngeri, ngeri.
Pernyataan tersebut menjadi tamparan halus namun tegas bagi siapapun yang berfikir meremehkan tanggung jawab anak terhadap orang tuanya.
Warganet ramai-ramai menyampaikan kecaman terhadap tindakan kedua anak itu, dan menyatakan simpati kepada sang ibu. Banyak pula yang mempertanyakan ke mana hati nurani sang anak, yang bisa dengan tega memutuskan hubungan batin dengan ibu yang telah melahirkan dan membesarkannya.
Dalam ajaran agama dan nilai-nilai luhur bangsa, merawat orang tua di usia senja adalah wujud nyata dari bakti dan cinta kasih. Semoga kisah ini menjadi pengingat bagi semua anak bahwa surga itu ada di bawah telapak kaki ibu, bukan di atas tumpukan alasan dan kenyamanan pribadi.[Redaksi|Suarakyat.com)]