Renungan Minggu Pagi: Hal Penting Jadi Tak Penting, yang Tak Penting Jadi Viral
Suarakyat.com – Minggu pagi, 20/7/2025, Saatnya kita sejenak mengendurkan pikiran, menepi dari riuhnya dunia yang makin bising—bukan karena suara alam, tapi karena gaduhnya dunia maya. Pagi ini, mari kita merenung tentang satu fenomena yang belakangan mengganggu logika publik, ysitu “isu ijazah palsu”.
Bukan tentang benar atau tidaknya, bukan juga soal siapa yang dituding. Tapi lebih dari itu, kita perlu bertanya: “Kenapa isu ini bisa begitu mendominasi ruang diskusi publik, sampai-sampai hal yang jauh lebih penting tenggelam?”
Kita ini hidup di zaman ketika viral lebih penting dari fakta. “Contohnyata Satu potongan video, sepenggal cuitan, atau narasi yang belum tentu utuh bisa langsung menyedot perhatian jutaan orang. Padahal, di saat yang sama, banyak hal yang menyangkut hajat hidup orang banyak justru luput dari sorotan.”
Coba bayangkan, berapa banyak waktu, energi, dan pikiran publik yang terkuras hanya untuk memperdebatkan “asli atau palsu” Sementara harga kebutuhan pokok merangkak naik, kualitas pendidikan merosot, bahkan ada Sekolah dasar negeri yang tidak dapat murid di tahun ajaran baru, lapangan kerja makin sempit, dan korupsi terus menari-nari di atas penderitaan rakyat. Ijazah bisa diperdebatkan, tapi kemampuan memimpin, integritas, dan keberpihakan pada rakyat tidak bisa dipalsukan.
Renungan kita pagi ini bukan untuk menyudutkan siapa pun, tapi untuk menyentil kesadaran kita bersama: bahwa di sekitaran kita ada pergeseran nilai yang perlu kita waspadai. Dulu, yang penting adalah “substansi,” sekarang yang penting adalah “sensasi”.
Apa jadinya jika bangsa ini terus disibukkan dengan hal-hal yang belum tentu berdampak nyata bagi rakyat? Akankah kita terus membiarkan logika publik dikendalikan oleh algoritma viral, bukan oleh nurani dan akal sehat?
Renungan Minggu pagi seperti ini, mari kita tarik napas dalam-dalam, membuka jendela, dan membiarkan cahaya masuk bukan hanya ke ruangan, tapi ke hati dan pikiran kita, Marikita bersama untuk belajar menyadari, tidak semua yang viral itu penting, dan tidak semua yang penting itu bisa menjadi viral.
Semoga kita semua tidak kehilangan arah di tengah derasnya arus informasi, Karena kalau kita tidak pandai memilah, maka kita hanya akan menjadi penonton dari sandiwara yang kita tidak tahu siapa sutradaranya.
Selamat ber Minggu pagi, mari tetap menggunakan Nalar, Akal Waras kita di tengah tengahnya kehidupan yang sepertinya makin liar. Salam Nalar Akal Waras Merdeka. (MSar|Redaksi|Suarakyat.com)