Opini Publik: Akar Rumput Jadi Kendaraan, Siapa Berkuasa Dialah Raja
Oleh: Muhamad Sarman|Suarakyat.com
Boyolali, Suarakyat.com – 17 – September – 2025, Orang kecil yang sering disebut masyarakat akar rumput memang selalu jadi sorotan. Mereka peduli dengan situasi politik, terutama di tingkat kabupaten atau kota, karena di situlah wajah aslinya politik terlihat lebih jelas dan tampak nyata.
Dulu, ketika para politikus lokal sedang berkuasa, rakyat kecil ini sering dijadikan kendaraan. Mereka digerakkan, diajak teriak mendukung, bahkan dibujuk dengan janji-janji manis yang seakan mustahil dilanggar. Saat itu, penguasa terasa kebal hukum—tak tersentuh, seolah berdiri di atas rakyat.
Tapi sekarang, ketika kursi kekuasaan berpindah, satu per satu persoalan mulai terkuak. Yang dulu merasa tak tersentuh hukum, kini justru dikejar-kejar hukum, Dan menariknya, rakyat akar rumput yang dulu ikut mendukungnya, kini ikut bersuara menuntut keadilan.
Baca juga :
Soegiharto Santoso Dukung Komjen Pol. Suyudi Ario Seto sebagai Calon Kapolri
Yang lebih tak bisa ditutup-tutupi, akibat perbedaan dukungan, akar rumput pun ikut terpecah belah dalam mendukung, Bahkan hingga tingkat RT, tetangga dengan tetangga bisa saling bersitegang, dan itu berlangsung lama. Ironisnya, politikus yang mereka bela sudah duduk nyaman di kursi kekuasaan, sementara pendukungnya di bawah masih terus ribut dan ribut tak pernah kunjung selesai.
Inilah wajah asli politik kita: rakyat akar rumput bisa jadi alat dorong, bisa juga jadi “Palu Godam.” Siapa yang berkuasa, dialah yang bisa menggerakkan akar rumput. Ironis, tapi ini nyata—yang dulu dielu-elukan, sekarang di utik-utik mau dijatuhkan.
Jadi, buat yang sekarang jadi penguasa jangan pernah sombong, jangan pernah remehkan suara akar rumput, ketika kamu tidak kuasa lagi, mereka bisa mengusikmu, Mereka bisa jadi tameng, dan bisa juga jadi senjata untuk menjatuhkanmu. Tapi sayangnya, sering kali bukan untuk kepentingan rakyat, melainkan untuk menguatkan siapa pun yang sedang duduk di singgasana kekuasaan… Salam Nalar Akal Sehat Merdeka.
