KULTUM: “Menghadiahkan Amal untuk Orang yang Telah Tiada: Makna ‘Illa Rukhi, Arwakhi, dan Illa Khadhoroti’”
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Alhamdulillahi rabbil ‘alamin, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberi kita kehidupan, kesehatan, dan kesempatan untuk terus beribadah kepada-Nya. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan seluruh umatnya yang istiqamah hingga akhir zaman.
Pembaca Suarakyat.com yang dirahmati Allah, Pada kesempatan kali ini, mari kita Nga-JI BER-sama, (JI -BER) tentang makna dari sebuah kalimat yang sering kita dengar dalam doa-doa untuk orang yang telah meninggal dunia, yang kadang kita lancar mengucapkan tetapi kita tidak paham maksudnya, maka melalui rubrik ini kita akan kupas berasama yaitu tentang kata “Illa rukhi, arwakhi, dan Illa khadhoroti…”
Kalimat ini adalah bagian dari ungkapan dalam bahasa Arab yang jika diterjemahkan secara bebas bahasaIndonesia artinya adalah:
“Semoga pahalanya disampaikan kepada ruh, atau kepada yang kami maksudkan, di hadapan kehadirat-Mu, ya Allah.”
Mari kita jabarkan:
“Illa rukhi” berarti: “Kepada ruh…”
Ini menunjukkan bahwa amal atau doa yang kita lakukan diniatkan untuk dihadiahkan kepada ruh seseorang.
“Arwakhi” adalah bentuk penekanan atau permohonan bahwa ini benar-benar untuk ruh tertentu yang disebutkan.
“Illa khadhoroti” berarti: “Di hadapan kehadirat (Allah),”
Maksudnya adalah bahwa kita menyerahkan sepenuhnya kepada Allah untuk menyampaikan pahala tersebut kepada si mayit.
Dalam tradisi kita, terutama dalam pembacaan tahlil, yasinan, atau sedekah atas nama orang yang telah meninggal, kita sering mendahului doa dengan ungkapan seperti ini. Ini adalah bentuk niat kita untuk menghadiahkan pahala bacaan atau sedekah kepada almarhum atau almarhumah.
Pembaca Suarakyat.com yang dirahmati Allah,
Apakah amalan orang hidup bisa sampai kepada orang yang telah wafat? Jawabannya “BISA”, sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
“Apabila seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak yang shalih yang mendoakannya.” (HR. Muslim)
Dengan doa dan amalan kita, semoga orang tua, saudara, dan para guru yang telah mendahului kita mendapatkan cahaya dan ketenangan di alam kuburnya. Dan semoga kita termasuk orang-orang yang tidak melupakan mereka, baik dengan doa, amal, maupun sedekah atas nama mereka.
Mari kita jadikan amal dan doa kita sebagai bentuk cinta kepada sesama, baik yang masih hidup maupun yang telah tiada.
Dan semoga segala pahala kita diterima dan disampaikan kepada mereka dengan sebaik-baiknya oleh Allah SWT. Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.