Pengajian Habib Rizieq di Pemalang Ricuh, Massa Bentrok dan Beberapa Orang terluka

Pengajian Habib Rizieq di Pemalang Ricuh, Massa Bentrok dan Beberapa Orang Luka

Gambar: Salah satu peserta pengajian yang terkena lemparan benda keras

Pemalang, Suarakyat.com – 24 Juli 2025 – Suasana pengajian yang seharusnya menjadi ajang silaturahmi dan tausiyah keagamaan justru diwarnai insiden bentrok antar massa di Desa Pegundan, Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, pada Rabu malam (23/7). Pengajian yang menghadirkan Habib Rizieq Shihab itu berakhir ricuh setelah dua kelompok dengan pandangan berbeda terlibat dalam aksi saling serang.

Menurut keterangan saksi mata di tempat kejadian dan dari sumber laporan media, kericuhan terjadi sekitar pukul 22.30 WIB saat kelompok yang menolak kehadiran Habib Rizieq mencoba menerobos lokasi pengajian. Upaya ini memicu bentrokan dengan massa yang mendukung acara tersebut. Kontak fisik pun tak terhindarkan, hingga akhirnya menyebabkan sejumlah orang dari kedua belah pihak mengalami luka-luka.

Gambar: Suasana saat terjadi bentrokan antara masa FPI dan PWI LS

Kepolisian yang berjaga di lokasi segera turun tangan untuk meredam situasi. Namun, kericuhan sempat meluas sebelum aparat berhasil memisahkan kedua kelompok yang bertikai. Dalam peristiwa ini, tercatat sembilan hingga lima belas orang mengalami luka, termasuk di antaranya kelompok asal Boyolali dan empat orang anggota kepolisian. Satu orang dikabarkan mengalami luka cukup serius dan dirawat secara intensif.

Kapolres Pemalang menyebut bahwa pihaknya masih melakukan penyelidikan terhadap penyebab utama bentrokan dan akan menindak tegas siapapun yang terbukti melanggar hukum.

Sementara itu, pihak penyelenggara pengajian menyayangkan adanya upaya pembubaran acara oleh kelompok penolak. “Kami hanya ingin mengadakan acara keagamaan, tidak ada maksud lain. Tapi malah diserang,” ujar salah satu panitia.

Sebaliknya, kelompok penolak acara mengklaim bahwa kehadiran tokoh kontroversial seperti Habib Rizieq dapat memicu keresahan dan memecah belah masyarakat.

Refleksi Rakyat: Mencari Damai dalam Perbedaan

Peristiwa di Pemalang kembali memperlihatkan betapa mudahnya perbedaan pandangan menjelma menjadi konflik fisik, apalagi jika tidak dikelola dengan kepala dingin. Dalam masyarakat demokratis, setiap pihak berhak menyampaikan pendapatnya. Namun hak itu juga datang bersama kewajiban untuk menjaga ketertiban umum dan menghormati ruang sosial orang lain.

Kegiatan keagamaan semestinya menjadi ruang yang mempersatukan, bukan ajang untuk mengobarkan permusuhan. Perbedaan pandangan politik atau tokoh tidak semestinya menjadi dalih untuk saling mencederai.

Kericuhan dalam pengajian Habib Rizieq di Pemalang adalah pengingat bahwa bangsa ini perlu terus belajar dewasa dalam menyikapi perbedaan. Biarlah hukum yang bicara, bukan kekerasan massa. Biarlah ilmu dan akhlak yang berdakwah, bukan saling serang. Rakyat menantikan kedamaian, bukan tontonan bentrok antar kelompok yang mempermalukan marwah bangsa.

Kontributor|Jiyono[Editor|Muhamad Sarman|Redaksi Suarakyat.com]

 

Exit mobile version