Opini: Ijazah Palsu — Mengapa Hal Sederhana Dibuat Rumit?
Suarakyat.com – 1 Agustus 2025, Isu ijazah palsu kembali mencuat dan jadi perdebatan publik. Lucunya, yang ribut justru para tokoh—orang-orang pintar, pejabat, akademisi, pengamat, bahkan pengacara. Tapi justru karena mereka semua ribut dengan pendapat yang bersilang-saling, rakyat jadi bingung: siapa yang harus dipercaya?
Padahal, bagi rakyat biasa, persoalan ini sangat sederhana:
Kalau memang ijazahnya asli, ya tinggal tunjukkan.
Tunjukkan ke publik, tunjukkan ke lembaga resmi, dan biarkan publik menilai. Bila sudah terbukti asli, rakyat pun bisa menerima dengan tenang. Lalu silakan proses hukum berjalan terhadap siapa pun yang menyebarkan tuduhan palsu. Begitu juga sebaliknya—jika terbukti palsu, maka jangan ada pembelaan. Hukum harus ditegakkan.
Jangan dibolak-balik seolah kebenaran harus menunggu tafsir politik atau putusan elite. Jangan rakyat dipaksa menunggu kebenaran yang malah dikaburkan oleh adu argumen, pernyataan yang muter-muter, atau akrobat hukum, setiap hari menonton debatnya orang orang hebat yang silang pendapat, rakyat bingung mau percaya yang mana.
Rakyat itu tidak bodoh. Mereka hanya ingin kejelasan. Dan kejelasan itu bisa dimulai dari satu hal: transparansi.
Kalau memang bersih, tak perlu takut dibuka.
Disclaimer:
Opini ini disusun sebagai pandangan independen dari redaksi Suarakyat.com, berdasarkan prinsip keterbukaan informasi publik dan aspirasi masyarakat yang mendambakan kejelasan dalam setiap persoalan kebangsaan. Tulisan ini tidak bermaksud menyudutkan pihak mana pun, melainkan mendorong transparansi sebagai langkah awal membangun kepercayaan rakyat terhadap institusi dan pemimpin negeri. Jika ada pihak yang ingin memberikan klarifikasi atau tanggapan, Suarakyat.com siap memberikan ruang yang proporsional dan berimbang.