LSM GAKI Gelar Rapat Khusus, Agenda Pembenahan dan Konsolidasi Menuju Rapimnas

LSM GAKI Gelar Rapat Khusus, Agenda Pembenahan dan Konsolidasi Menuju Rapimnas

Sukoharjo, Suarakyat.com – 2 Agustus 2025 pukul 15.00 wib— Bertempat di Café Dua Batu, sebelah selatan Alun-Alun Sukoharjo, LSM Gerakan Anti Korupsi Independen (GAKI) menggelar rapat khusus yang dihadiri oleh sekitar 20 anggota. Rapat ini digelar sebagai respon atas situasi “mati suri” yang melanda organisasi dan kekosongan kepemimpinan pasca wafatnya Ketua Umum GAKI.

Pendiri GAKI, Budiyudoyono, selalu inisiator rapat, dalam sambutannya menyampaikan bahwa rapat ini dilatarbelakangi oleh keprihatinan atas kevakuman aktivitas organisasi. “GAKI seperti mati suri. Kita tidak bisa membiarkan keadaan ini berlarut-larut. Harus ada langkah nyata untuk kembali menggerakkan roda organisasi,” ujarnya.

Sementara itu, Hengki Narto Sabdo selaku Dewan Pembina Gaki dalam sambutannya menekankan pentingnya aksi nyata sesuai dengan semangat nama organisasi. “Gerakan itu harus bergerak. Jika tidak ada aktivitas, maka tidak sesuai dengan nama kita. Korupsi di negeri ini masih merajalela, dan pemberantasannya pun kerap dibumbui oleh kepentingan tertentu. GAKI harus hadir sebagai kekuatan independen yang berani dan tahu apa yang harus dikerjakan,” tegas Hengki.

Wakil Ketua Umum GAKI, Budi Kristanto, SH, turut menyampaikan belasungkawa atas wafatnya Ketua Umum. Namun ia mengingatkan bahwa organisasi tidak boleh larut dalam duka. “Saatnya kita berbenah dan kembali menghidupkan semangat GAKI. Kita harus bantu pemerintah memberantas korupsi dengan cara yang berintegritas dan disiplin,” ucapnya.

Budi juga menegaskan pentingnya segera menggelar Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) sebagai langkah menuju Musyawarah Nasional (Munas) untuk mengembalikan jati diri GAKI. Ia mendorong seluruh anggota agar memiliki sertifikat paralegal sebagai bentuk kesiapan dan kapabilitas dalam peran pemberantasan korupsi secara aktif dan terstruktur.

Salah satu peserta rapat, Winarno, Ketua GAKI Gunungkidul, tampil dengan semangat membara. Ia menyampaikan tekadnya untuk membangkitkan kembali semangat GAKI di daerahnya. Dalam testimoninya, Winarno menyoroti adanya sejumlah dugaan kasus korupsi yang terjadi di Gunungkidul. “Saya malu sebagai anggota GAKI kalau hanya diam melihat praktik-praktik korupsi di sekitar saya. Kita harus punya keberanian untuk bersikap, karena GAKI hadir bukan sekadar nama, tapi semangat dan aksi nyata,” tegas Winarno.

Dalam rapat tersebut, diputuskan pula bahwa agenda Munas (Musyawarah Nasional akan segera dijadwalkan dalam waktu dekat sebagai bagian dari konsolidasi dan penguatan organisasi. Sementara menunjuk Budi Kristanto, SH sebagai ketua Panitia.

GAKI bertekad bangkit dan kembali menjadi kekuatan masyarakat sipil yang aktif mengawal agenda pemberantasan korupsi di Indonesia.

[Reporter|Jiyono|Editor|MSarman|Redaksi Suarakyatcom]

 

Exit mobile version