Gelombang Demo: Dengarkan Rakyat, Hentikan Arogansi

Gelombang Demo: Dengarkan Rakyat, Hentikan Arogansi

Suarakyat.com, 30/8/2025 – Gelombang demonstrasi yang terjadi di sejumlah daerah akhir-akhir ini kembali menyisakan catatan penting bagi bangsa ini. Demo sejatinya adalah hak rakyat yang dijamin konstitusi, sebagai wujud kebebasan menyampaikan pendapat. Namun, ketika aksi tersebut berubah menjadi anarkis—merusak fasilitas, melukai sesama, hingga mengganggu ketertiban umum—maka esensi perjuangan rakyat justru hilang digantikan oleh kerugian bersama.

Sebagai rakyat biasa, yang paling utama adalah menjaga keselamatan diri dan keluarga. Hindari lokasi kerusuhan, jangan mudah terpancing emosi, dan tetap mengandalkan informasi yang valid. Rakyat punya hak untuk menyampaikan aspirasi, tetapi tidak ada satupun yang berhak merugikan sesama dengan kekerasan.

Baca juga :

Dari Sertifikat yang Tertunda Jadi Kasus Besar: Renungan Rakyat Kecil atas PTSL Wonoharjo

Pemerintah dan aparat negara harus mengambil pelajaran berharga dari setiap peristiwa. Aspirasi rakyat tidak boleh dipandang sebelah mata. Di balik demonstrasi, ada suara-suara yang lahir dari ketidakpuasan, keresahan, dan beban hidup yang nyata. Maka, jalan dialog dan persuasif harus selalu diutamakan. Namun demikian, anarkisme dan provokasi yang merusak harus ditindak tegas agar tidak menular menjadi budaya kekerasan.

Kepada pejabat, wakil rakyat di legislatif, maupun elit politik: jaga ucapan, jaga perilaku, dan jaga etika bersuara. Jangan sekali-kali mengeluarkan kata-kata yang menyakiti hati rakyat. Rakyat sudah cukup menanggung beban hidup; jangan ditambah dengan sikap arogan dan ucapan yang merendahkan. Pemimpin sejati adalah yang menyejukkan, bukan yang memprovokasi.

Tokoh masyarakat, ulama, dan media pun punya peran strategis dalam meredam gejolak. Suara menyejukkan, imbauan bijak, serta pemberitaan yang proporsional sangat diperlukan agar publik tidak terjebak dalam kepanikan atau kebencian.

Kita semua harus ingat, bangsa ini pernah berkali-kali diuji oleh gelombang protes, namun selalu bisa bangkit karena kebersamaan. Demokrasi tidak berarti bebas sebebas-bebasnya, melainkan kebebasan yang bertanggung jawab. Maka, demo yang damai adalah jalan perjuangan rakyat; sementara anarki hanya akan menjadi jebakan yang melemahkan perjuangan itu sendiri.
[Muhamad Sarman|Suarakyat.com]

Disclaimer:
Tulisan ini merupakan tajuk rencana Suarakyat.com yang berisi opini redaksi. Tajuk rencana ditujukan sebagai pandangan dan ajakan moral kepada publik serta pemangku kebijakan. Isi tulisan tidak mewakili sikap individu maupun lembaga tertentu di luar redaksi.

 

Exit mobile version